LHOKSEUMAWE | BEURITA.COM – Walikota Lhokseumawe Dr. Sayuti Abubakar dan Plt Sekretaris Daerah A. Haris, memimpin rapat koordinasi bersama kepala sekolah SMP se-Kota Lhokseumawe di Oproom Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Senin (11/8/2025). Mereka memetakan kelebihan dan kelemahan sekolah secara keseluruhan untuk dilakukan pembenahan ke depan.
Dalam pertemuan itu ditemukan sejumlah aspek yang perlu dievaluasi, baik dari segi sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana sekolah. Evaluasi ini dinilai penting untuk meningkatkan mutu pendidikan sekaligus pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Kota Lhokseumawe.
Hasil evaluasi akan terlihat SDM guru yang berkualitas dan potensial. Para guru potensial akan ditempatkan di daerah-daerah dalam wilayah Kota Lhokseumawe yang masih memerlukan pengajar berkualitas, guna peningkatan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Kota Lhokseumawe. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya daerah dalam mendukung Program Nasional “Generasi Emas 2045”.
Dr. Sayuti menegaskan pentingnya peran strategis guru dalam membentuk generasi muda yang unggul, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Guru adalah ujung tombak pendidikan, melalui dedikasi dan kompetensi guru, kita dapat menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa upaya pemerataan pendidikan tidak hanya bergantung pada pembangunan fasilitas fisik, tetapi juga pada peningkatan kapasitas guru, penguatan manajemen sekolah, dan komitmen semua pihak untuk bersinergi.
Kinerja kepala sekolah dan para guru SMP akan dievaluasi secara berkala. Langkah ini diharapkan mampu mengoptimalkan pemerataan kualitas pendidikan di Kota Lhokseumawe, sehingga seluruh siswa-siswi dapat memperoleh layanan pendidikan yang baik dan berdaya saing tinggi. “Saya berharap seluruh kepala sekolah dan guru dapat bekerja dengan hati, menjaga integritas, dan terus berinovasi demi masa depan anak-anak kita. Pendidikan yang kuat akan menjadi pondasi bagi kemajuan Kota Lhokseumawe,” ujar walikota.