JAKARTA|BEURITA.Com- PT Mubadala Energi memperteguh komitmennya untuk melakukan pengembangan usaha di Lhokseumawe. Bahkan putra dan putri daerah Lhokseumawe nantinya akan diprioritaskan dalam pelatihan kapasitas bersama instansi terkait, peningkatan kesehatan masyarakat dan penyediaan lapangan kerja. Beberapa poin ini merupakan poin-poin yang dibicarakan dalam pertemuan antara Walikota Lhokseumawe Dr Sayuti Abubakar SH MH, SKK Migas, PT Mubadala Energy dan Direktur PTPL Lhokseumawe Habibillah di Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Pertemuan pada hari itu membahas rencana pengembangan Blok Andaman yang diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Aceh, khususnya bagi masyarakat Lhokseumawe.
Pertemuan itu sangat penting sebagai tonggal awal membangun Lhokseumawe. Walikota Lhokseumawe Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH, Widi Hernowo dari Vice President of HSSE & AI and Partnership Mubadala Energy; C.W. Wicaksono Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, George M. Sumanjuntak, Kepala Divisi Formalitas SKK Migas; Kukuh dari Divisi UPP SKK Migas; serta Chowadja Sanova, Komisaris Independen PT Semen Baturaja Tbk sekaligus Penasihat Migas Gubernur Aceh dan Direktur Utama PT Pembangunan Lhokseumawe (PTPL) Habibillah saling berbagi informasi pada pertemuan itu.
Sumber media ini dalam pertemuan itu menyebutkan, PT Mubadala Energy menyampaikan rencana memulai Front End Engineering Design (FEED) pada Juni 2026, tahap terakhir sebelum penetapan keekonomian produksi. Perusahaan juga menegaskan komitmen pengembangan masyarakat melalui program AFS Global STEM Innovators 2025, pelatihan kapasitas bersama instansi terkait, peningkatan kesehatan masyarakat, dan penyediaan lapangan kerja.
Vice President of HSSE & AI and Partnership Mubadala Energy Widi Hernowo mengatakan pihaknya ingin memastikan seluruh kegiatan pengembangan berjalan sesuai standar teknis sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat Lhokseumawe, katanya.
Sementara itu SKK Migas menekankan pengawalan penuh setiap tahapan pengembangan Blok Andaman, mulai dari pelibatan BUMD pasca-FEED, penguatan kelembagaan, pengamanan lokasi produksi, hingga pemetaan tenaga kerja. Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) oleh Mubadala juga menjadi perhatian utama untuk menjamin keberlanjutan kegiatan pengembangan dan perlindungan masyarakat serta lingkungan.
“Blok Andaman harus memberi efek berganda jangka panjang, minimal 20 hingga 30 tahun, agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujar C.W. Wicaksono.
Di tempat yang sama Walikota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, menyambut baik sinergi ini dan meminta perusahaan melaporkan perkembangan secara rutin, sehingga kendala di lapangan dapat segera diatasi. Ia menekankan pentingnya penguatan SDM lokal sebagai modal utama masa depan Lhokseumawe.
Pemko Lhokseumawe dan Mubadala Energy memastikan terbangunnya kesepahaman keterlibatan tenaga kerja lokal, agar putra-putri daerah berperan aktif dalam pengembangan Blok Andaman. Direktur Utama PTPL, Habibillah, Kami PTPL menyambut dengan dukungan penuh kehadiran Mubadala Energy di Kota Lhokseumawe, ia menambahkan bahwa putra-putri daerah akan dipersiapkan secara khusus melalui pelatihan teknis dan kompetensi, dengan harapan dukungan pembiayaan dari SKK Migas dan Mubadala. Ia juga meminta BUMD dalam hal inii PTPL dilibatkan dalam peningkatan kapasitas penyedia barang dan jasa serta pemberdayaan pengusaha lokal untuk lebih di proritaskan.
Menurut walikota, pertemuan ini menjadi tonggak penting untuk memastikan pengembangan Blok Andaman berjalan transparan, berkelanjutan, dan memberi dampak langsung pada perekonomian daerah. Pemerintah Kota Lhokseumawe menegaskan dukungan penuh agar potensi migas ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi kawasan.